[28]. Keadaan orang-orang munafik itu, ketika mendengar ayat-ayat yang
mengandung peringatan, adalah seperti orang yang ditimpa hujan lebat
dan petir. Mereka menyumbat telinganya karena tidak sanggup mendengar
peringatan-peringatan Al Quran itu.
[29]. Maksudnya pengetahuan dan kekuasaan Allah meliputi
orang-orang kafir.
Dalam suatu riwayat dikemukakan, bahwa dua orang munafiq Madinah lari dari Rasulullah kepada
kaum musyrikin. Di jalan ditimpa hujan (sebagaimana diterangkan dalam S. 2: 19, 20, bahwa hujan
tersebut mengandung guruh yang dahsyat, petir dan kilat). Tiap kali ada petir mereka menutup
telinganya dengan jari, karena takut memekakkan telinganya, dan mati karenanya. Apabila kilat
bersinar, mereka berjalan. Dan apabila tiada sinar kilat, mereka tidak dapat melihat. Mereka
kembali ke jalan semula untuk pulang dan menyesali perbuatan mereka dan keesokan harinya mereka
menghadap kepada Rasulullah SAW menyerahkan diri masuk Islam dengan sebaik-baiknya. Allah
mengumpamakan kejadian dua orang munafiq ini kepada kaum munafiqin lainnya yang ada di Madinah.
Apabila menghadiri majlis Rasulullah SAW mereka menutup telinga dengan jarinya karena takut
terkena oleh sabda Rasulullah SAW yang meneragnkan hal ihwal mereka sehingga terbongkarlah
rahasianya, atau mereka jadi tunduk, karena terpikat hatinya. Perbandingan antara kedua orang
munafiq dengan munafiqin Madinah ialah:
1. Kedua orang munafiq menutup telinganya karena takut mendengar guruh yang memekakkan, dan
apabila kilat bersinar mereka berjalan. Sedang kaum munafiqin Madinah menutup telinga
karena takut terkena sabda Rasul. Akan tetapi di saat banyak harta, anak buah dan mendapat
ghanimah atau kemenangan, mereka ikut serta dengan kaum Muslimin dan berkata: "Nyatalah
sekarang benarnya agama Muhammad itu." Dan mereka merasa tentram.
2. Kedua orang munafiq apabila tiada cahaya kilat, mereka berhenti dan tertegun. Sedang kaum
munafiqin Madinah apabila habis hartanya, anak buahnya dan terkena musibah, mereka berkata:
"Inilah akibat agama Muhammad." Mereka kembali murtad dan kufur.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari abi Shaleh yang bersumber dari Ibnu Abbas, Murrah,
Ibnu Mas'ud dan beberapa orang shahabat lainnya.)
|