Surat An Nisaa' dimulai, dengan perintah bertakwa dan menyatakan bahwa
asal manusia itu adalah satu, kemudian menerangkan hukum-hukum yang
berhubungan dengan anak yatim, rumah tangga, warisan, wanita yang haram
dinikahi serta hak dan kewajiban laki-laki dan perempuan. Selanjutnya
disebut tentang hukum-hukum perang serta pelajaran-pelajaran yang harus
diambil dari perang Badar dan Uhud. Pengutaraan hukum perang dan hukum
keluarga dalam surat ini, merupakan hujjah-hujjah yang dikemukakan kepada
Ahli Kitabm yang mana hujjah-hujjah ini ditegaskan pada bahagian terakhir
dari surat ini. Akhirnya surat ini ditutup dengan perintah kepada para
mukmin supaya mereka bersabar, mengeratkan hubungan sesama manusia dan
bertakwa kepada Allah, agar mendapat keberuntungan dunia akhirat.
HUBUNGAN SURAT AN NISAA' DENGAN SURAT AL MAA-IDAH
1. Surat An Nisaa' menerangkan beberapa macam 'aqad, seperti perkawinan,
perceraian, wasiat dan sebagainya. Sedang permulaan surat Al Maa-idah
menyatakan supaya hamba-hamba Allah memenuhi segala macam 'aqad-'aqad
yang telah dilakukan baik terhadap Allah maupun terhadap sesama
manusia di samping menerangkan 'aqad-'aqad yang lain.
2. Surat An Nisaa' mengemukakan beberapa hukum secara umum dan
mendatangkan jalan untuk menetapkan suatu hukum, kemudian surat
Al Maa-idah menjelaskan dan menegaskan hukum-hukum itu.
3. Sebagaimana halnya surat Al Baqarah dan surat Ali 'Imran mengemukakan
hal-hal yang berhubungan dengan pokok-pokok agama seperti keesaan Allah
dan kenabian, maka surat An Nisaa' dan Al Maa-idah menerangkan tentang
furu' agama (hukum fiqh), seperti hal-hal yang berhubungan dengan
hukum keluarga dan sebagainya.
4. Akhir surat An Nisaa' mengemukakan hujjah-hujjah atas kekeliruan orang-orang Yahudi dan Nasrani serta kekeliruan kaum musyrikin dan munafikin.
Hal yang serupa diterangkan secara panjang lebar oleh surat Al Maa-idah.
5. Surat An Nisaa' dimulai dengan Yaa ayyuhannaas yang nadanya sama
dengan nada surat Makkiyyah, sedang surat Al Maa-idah sebagai surat
Madaniyyah dimulai dengan: Yaa ayyuhal ladziina aamanu Hal ini
menyatakan bahwa: sekalipun nadanya berlainan, tetapi yang dituju
oleh kedua surat ini ialah seluruh manusia.
|